Senin, 14 Januari 2013

Bendungan Atau Dam, Definisi, Fungsi Dan Jenisnya



Bendungan atau dam adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air menjadi waduk, danau, atau tempat rekreasi. Seringkali bendungan juga digunakan untuk mengalirkan air ke sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Air. Kebanyakan dam juga memiliki bagian yang disebut pintu air untuk membuang air yang tidak diinginkan secara bertahap atau berkelanjutan.

Bendungan (dam) dan bendung(weir) sebenarnya merupakan struktur yang berbeda. Bendung (weir) adalah struktur bendungan berkepala rendah (lowhead dam), yang berfungsi untuk menaikkan muka air, biasanya terdapat di sungai. Air sungai yang permukaannya dinaikkan akan melimpas melalui puncak / mercu bendung (overflow). Dapat digunakan sebagai pengukur kecepatan aliran air di saluran / sungai dan bisa juga sebagai penggerak pengilingan tradisional di negara-negara Eropa. Di negara dengan sungai yang cukup besar dan deras alirannya, serangkaian bendung dapat dioperasikan membentuk suatu sistem transportasi air. Di Indonesia, bendung dapat digunakan untuk irigasi bila misalnya muka air sungai lebih rendah dari muka tanah yang akan diairi.


Fungsi Bendungan


  • Bendungan untuk persediaan air dan irigasi, menampung air dalam waduk. Air ini kemudian dialirkan ke kota – kota atau pertanian dengan menggunakan pipa atau saluran besar.
  • Bendungan Hydropower, menggunakan air untuk menggerakkan turbin untuk membangkitkan listrik. Setelah melewati turbin air kemudian dilepaskan kembali ke sungai yang terletak di bawah bendungan.
  • Bendungan pengendali banjir, menampung air selama hujan deras untuk mengurangi banjir pada hilir sungai.
  • Bendungan Navigasi, menampung air dan melepaskannya saat air dalam sungai sedang rendah. Bendungan ini biasanya digunakan untuk memindahkan kapal – kapal yang sedang berlayar yang melewati bendungan.
  • Bendungan pembagi aliran air, membagi air ke saluran – saluran lain.
  • Bendungan untuk rekreasi, bendungan dibuat sebagai tempat rekreasi untuk menikmati keindahan alam.



Sebuah  bendungan berbeda dari bangunan-bangunan teknik sipil lainnya.
  1. Bendungan adalah suatu massa material bangunan dalam jumlah besar di atas sebuah tempat yang luasnya terbatas, sehingga karenanya akan terjadi tekanan beban yang sangat besar terhadap bawah tanah.
  2. Dampak destruktif dari air dalam reservoir terhadap pondasi dan tehadap bendungan itu sendiri, sehingga bisa timbul kebocoran, erosi, dan bahkan ambruknya struktur bersangkutan. 
  3. Sebuah bendungan selalu dibangun di sebuah lembah.
Sebuah bendungan yang dibuat dari beton menurut beberapa persyaratan mengenai massa tanah, karena massa tanah akan memikul hampir semua tegangan – geser yang timbul, dan tidak boleh menunjukkan penurunan diferensial yang berarti, karena struktur bangunan yang kokoh itu bisa ambruk. 

Faktor-faktor geologis yang menentukan pilihan suatu bendungan adalah :

  1. Pondasi dan dinding-bahu harus dibuat dari batuan yang berkualitas baik dan dapat menahan tegangan-tegangan yang diperkirakan akan terjadi (statis maupun dinamis).
  2. Massa pondasi harus dapat menahan tegangan-geser dan tifak menunjukkan penurunan diferensial, sebaiknya keadaan geologi dari lahan pembangunan menunjukkan keseragaman.
  3. Material batuan didalam massa tanah harus dapat bertahan terhadap pelapukan, gejala pembekuan, gejala pelarutan, dan erosi.
  4. Batuan di tempat pembangunan harus kedap air.
  5. Sifat-sifat teknis-geologis dari batuan di sekelilingnya sebaiknya sesuai untuk pembangunan berbagai fasilitas seperti saluran pelimpah terowongan pelbagai pusat pembangkit tenaga, dan sebagainya.


Berbagai gaya yang dapat bekerja terhadap sebuah bendungan adalah :

1). Gaya statis
    a. Vertikal
  • Massa bendungan 
  • Air  + sedimen yang mengendap di dalam reservoir 
  • Gaya ke atas dari bagian bendungan yang terletak di bawah air
    b. Horizontal
  • Tekanan lateral oleh air + sedimen di dalam reservoir
  • Es (bukan merupakan masalah besar karena es meleleh secara plastis)
  • Tekanan pori-pori, yang bekerja pada pondasi 
2). Gaya dinamis
  • Aksi gelombang oleh air di dalam reservoir 
  • Banjir
  • Goncangan yang disebabkan oleh gempa bumi

Jenis - Jenis Bendungan

Bendungan dapat terbentuk secara alami atau buatan. Bendungan dapat diklasifikasikan berdasarkan ukuran, tujuan, bahan dan strukturnya.


a. Berdasarkan ukuran
Berdasarkan ukurannya bendungan diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu bendungan minor dengan ketinggian 15 – 20 m dan bendungan mayor dengan ketinggian 150 – 250 m.

b. Berdasarkan tujuan dibangunnya Bendungan
Tujuan dibangun bendungan mencakup penyediaan air untuk irigasi,meningkatkan navigasi, pembangkit listrik, mencegah banjir dll. Beberapa bendungan melayani semua tujuan ini tetapi beberapa bendungan serbaguna melayani lebih dari satu.Berdasarkan tujuan dari pembuatan bendungan, bendungan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :



  • Check Dam, Bendungan kecil yang bersifat sementara atau permanen yang dibangun melintasi saluran kecil atau drainase. Bendungan ini berfungsi mengurangi erosi dalam saluran dan menurunkan kecepatan air pada saat badai. Bendungan dibangun dengan kayu, batu, atau karung pasir. Bendungan ini biasanya digunakan dalam skala kecil, saluran terbuka yang mengalirkan 10 hektar (0,040 km2) atau kurang, dan biasanya tinggi tidak melebihi dari 2 kaki (0,61 m).



  • Dry Dam, yaitu sebuah bendungan yang dibangun untuk tujuan pengendalian banjir. Bendungan ini biasanya tidak terdapat gerbang atau turbin untuk mengalirkan air keluar dari bendungan. Selama periode yang intensitas hujan nya besar tetapi tidak menyebabkan banjir, air yang berada dalam bendungan bisa dialirkan ke daerah hilir.



  • Divertionary Dam, adalah istilah untuk sebuah bendungan yangakan mengalihkan semua atau sebagian dari aliran sungai dari aliran aslinya. Bendungan pengalihan umumnya tidak menahan air di dalam reservoir. Sebaliknya air dialihkan ke saluran –saluran lain yang bisa digunakan untuk irigasi, pembangkit listrik, mengalirkan air ke sungai yang berbeda atau membuat waduk yang dibendung.




c. Berdasarkan struktur dan bahan yang digunakan
Berdasarkan struktur dan bahan yang digunakan, bendungan diklasifikasikan sebagai berikut :

  • Embankment Dam, adalah bendungan yang mengandalkan berat sendiri bendungan untuk melawan tekanan air. Bendungan ini terbuat dari berbagai komposisi dari urugan tanah, pasir, tanah liat dan atau batuan. Meskipun struktur pembentuknya seperti itu, bendungan ini cukup padat dan kedap air pada bagian inti bendungan.Distribusi beban pada bendungan ini yaitu air yang menekan dinding bendungan ditahan oleh berat sendiri bendungan lalu didistribusikan ke dalam tanah untuk mencegah struktur bendungan terguling. Oleh karena itu, bendungan ini dibuat lebar pada bagian bawahnya.







  • Bendungan Gravitasi (Gravity Dam), adalah sebuah struktur besar yang terbuat dari pasangan batu atau beton dengan tanah dan batuan.Seperti halnya Embankment Dam, bendungan gravitasi menggunakan berat sendirinya untuk melawan kekuatan yang berlawanan dengan bendungan tersebut oleh karena itu, bendungan ini memerlukan pondasi keras. Bendungan ini rancangannya sederhana tetapi membutuhkan material yang banyak.Bendungan gravitasi mendistribusikan beban dengan cara memanfaatkan gaya gravitasi bumi dan berat sendiri bendungan untuk menahan beban, lalu ditahan oleh pondasi agar bendungan tidak terguling.

  • Bendungan yang dilengkapi dengan penopang (Buttress Dam). Bendungan ini dilengkapi dengan sejumlah penopang pada interval tertentu di bagian hilir untuk menahan dinding bendungan dan mencegah bendungan terguling. Tekanan air yang mendorong bendungan ditahan oleh penopang – penopang bendungan lalu beban didistribusikan ke pondasi.




  • Bendungan Lengkung (Arch Dam). Bendungan lengkung yaitu bendungan yang berbentuk melengkung dengan lengkungan mengarah ke hulu sungai. Distribusi beban pada bendungan lengkung yaitu, pada dinding bendungan berfungsi mendorong beban ke bagian tumpuan bendungan lalu mendistribusikannya ke bagian tumpuan dan pondasi.Bendungan lengkung umumnya terbuat dari beton pratekan, jadi bendungan ini bisa menghemat volume beton dari pada jenis bendungan lainnya. Bendungan lengkung adalah tipe bendungan yang baik untuk daerah yang sempit di daerah pegunungan dengan dinding batu yang terjal. Bendungan lengkung terdapat dua jenis yaitu lengkung tunggal dan lengkung ganda, perbedaannya yaitu pada jumlah tumpuan pada lengkung ganda lebih banyak dari pada lengkung tunggal.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar